Lihat

Unknown

Jika Di tanya, Apakah Anda dapat menghafal seluruh Al Quranul Karim 30 juz?”
Maka 90% akan menggeleng dan mengatakan “Sangat sulit saya tidak mampu!” dan yang 10% mungkin akan menjawab: “Mungkin boleh jika diberitahu cara2nya?
Jadi Inilah ‘Intinya’ kenapa saya segera tulis postingan ini???

Karena 90% atau lebih dari kita (termasuk saya sendiri tentunya) akan mengatakan Mustahil untuk Dapat/Mudah bagi kita hafal 30 juz,
“Semua jawaban itu SALAH!” “ Sepatutnya kita katakan, Insya Allaah Boleh!!!!”

Kenapa? Karena Al Quran itu Mu’jizat, dan satu-satunya Mu’jizat yang wujudnya dapat kita lihat sampai sekarang.
Menghafal Al Quran itu mudah, dan mungkin dapat dilakukan oleh SESIAPA SAJA jika mengetahui Caranya?

1. Niat Ikhlas menghafal Al Quran semata-mata mengharap Ridho Allah, (benar2 Ikhlas). “Ya Allaah aku niat menghafal Al Quran 30 Juz karena memohon Ridho-Mu semata. Bismillaahirrohmaanirrohiim.”

2. Al Quran hanya dapat dihafal oleh yang hatinya bersih. Untuk bersih Hati caranya Insya Allaah Mudah. Sebelum mulai menghafal baca Istighfar banyak2, mohon ampun dengan sungguh2 kepada Allaah. Tidak ada manusia yang TIDAK BERDOSA, dan Allaah sudah sampaikan salah satu cara bagi menghapuskan dosa adalah ISTIGHFAR banyak2. Minta Allaah ampuni kita dan bersihkan hati kita, Insya Allaah...

3. Al Quran itu kita hafal bukan karena kita menghafalnya, Akan tetapi adalah untuk memahami sebenarnya yang di perintahkan Allaah Bagi Hambanya yang Inginkan Kebhagian DUNIAWI & UKHROWI,
Allaah yang letakkan kefahaman itu kedalam hati kita, saya ulangi: Allaah yang letakkan kefahaman itu dalam hati kita. Jadi kita mohon kepada Allaah, agar Allaah tolong kita Memudahkan Menghafal Al Quran, dan letakkan kefahaman itu dalam hati kita

4. Hafalkan sedikit demi sedikit, karena inilah fitrah cara diturunkannya Al Quranul Karim, bukan langsung sekaligus tapi ayat demi ayat sesuai dengan Keperluan...
Maka hafalkan CUKUP 1 ayat sehari. Baca berulang2 minimal 100x dalam sekali baca, misalnya Sesudah habis subuh.
Lalu Jika Kita ada kesempatan baca lagi dan lagi.
Insya Allaah.. dengan cara ini nanti ayat itu akan meluncur seperti air yang mengalir.

5. Setelah beberapa hari gabung ayat2 yang sudah dihafalkan.

6. Demikian seterusnya sampai khatam seluruh Al Quran.
Pasti Ada yang akan Tertanya-tanya, Wah, kalau begitu berapa lama saya akan dapat hafal ?

Secara matematiknya, Jika seluruh ayat Al Quran berjumlah 6666, [betul ya?] berarti akan khatam kira2 18 tahun!!!
Wah lama sekali Tu!!!.
Namun Seluruh Al Quran saja genap turun kira2 23 tahun, Jadi angka 18 tahun itu wajar dan ‘alamiah’.

Karena Al Quran itu Mu’jizat, dan Allaahlah yang letakkan kefahaman itu di hati kita, sesuatu yang secara normal nampak TIDAK MUNGKIN boleh MENJADI MUNGKIN.
Jika kita sudah Mendapat Istiqomah mempraktekkannya maka Allaah akan BUKA Rahasia2-Nya...., Allaah juga akan tunjukkan jalan2-Nya.
Saya sendiri mengakui baru belajar Menghafal Al Quran ketika Sudah Berusia...
Namun Alhamdulillaah... Dengan Berkat Kesungguhan, Allaah Permudahkan Hafalan itu...
Mungkin setelah beberapa Ayat dan waktu yang kita ambil bagi menghafal Al Quran, Insya Allaah.. kita akan mudah menghafal 5 atau bahkan 10 ayat sehari, Insya Allaah...

JADI KUNCINYA ADALAH:

= NIAT IKHLAS
= ISTIGHFAR SUNGGUH-SUNGGUH
=MEMINTA PERTOLONGAN ALLAAH FAHAMKAN SEDIKIT DEMI SEDIKIT
= DI ULANG-ULANG
= ISTIQOMAH DAN SABAR,

Demikian, Sahabat dan Anak-anakku Fillaah yang dirahmati Allaah Sekalian... , Semoga Bermanfat Insya Allaah...
Selamat Mengamalkan, Semoga Allaah permudahkan jalan kita untuk dapat menghafal Al Quran, memahaminya, mencintainya dan menjalankannya dalam kehidupan kita sehari-hari Insya Allah...aamiin..

Karena kemuliaan dan kesucian Al Quran hendaklah kita memperhatikan dengan benar adab atau tatacara, dan sikap perilaku kita ketika membacanya.

WALLAAHUA`LAM...BISSHOWAB...Yang baik semuanya Untuk Allaah... dan mana ada kesalahan dan kesilapan pada tulisan itu adalah dari Sifat Kelemahan saya sendiri sebagai Makhluk-NYA.... Hanya Kepada-NYAlah akan saya memohon Keampunan dengan sepenuhnya.. Insya Allaah... aamiin...

Note: Artikel ini berasal dari berbagai sumber luar milik orang lain, dan maaf saya tak mencantumkan sumbernya dikarenakan telah lupa & tak tahu akan sumber tersebut.
Semoga pahala amal jariah selalu tercurah kepada pemilik asli yang sudah bersusah payah lagi ikhlas membuat artikel ini. Aamiin. 
Unknown
SAKITNYA SAKARATUL MAUT

Alkisah di sebuah pesantren, Seorang Ustadz memiliki burung sejenis Beo yang terlatih untuk berdzikir seperti: Assalamu'alaikum, Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dan lainnya

Suatu hari, pintu kurungan terbuka & burung itu terbang bebas. Sontak para santri mengejar burung milik guru mereka, sementara si burung terbang tidak terkontrol dan tertabrak kendaraan yang melintas dengan kencang h
ingga terkapar sekarat lalu meninggal

Sang Ustadz terlihat berbeda usai burungnya mati, nampak sekali sedih hingga seminggu lamanya.

Para santri yang melihatnya pun mengira Ustadz nya bersedih karena burungnya mati, mereka berkata:
"Ustadz, jika hanya burung yang membuat ustadz sedih, kami sanggup menggantinya dengan yang bisa berdzikir juga. Tak perlu ustadz bermurung hingga sedemikian lamanya!"

Sang Ustadz menjawab: "Aku bukan bersedih karena burung itu."
Para Santri: "Lantas kenapa ustadz?"
Sang Ustadz: "Kalian melihat bagaimana burung itu sekarat setelah tertabrak?"
Para Santri: "Ya, kami melihatnya."
Sang Ustadz: "Burung itu hanya bersuara KKKKAAKK, KKKKHHEEK, KKKKAAKK, KKKKHHEEK,,, padahal sudah terlatih berdzikir sedemikian rupa, namun saat merasakan PERIHNYA sakaratul maut menjemput, hanya perih yang terasa.

Lalu aku teringat diriku, yang setiap hari terbiasa berdzikir, JANGAN-JANGAN NASIBKU SAMA SEPERTI BURUNG ITU, TAK KUAT MENAHAN SAKARAT LALU BUKAN DZIKIR YANG KUUCAPKAN.
Padahal burung itu tidak diganggu setan saat sakaratul maut, sedangkan manusia diganggu setan saat sakaratul maut. Tidak ada yang tahu bagaimana keadaan kita mati, khusnul khotimah ataukah su'ul khotimah?"

Para Santri pun terdiam dan membenarkan Sang Ustadz, dan mereka pun ikut murung memikirkan hal yang serupa dengan Ustadz-nya, bagaimana keadaan mereka saat menjemput sakaratul maut?

AJAL tidak akan pernah menunggu kita bertaubat,

Justru kita lah yang seharusnya senantiasa menunggu AJAL sambil bertaubat.
Jauhilah maksiat meski sesaat, karena bisa jadi kita meninggal saat berbuat maksiat sesaat, lalu dibangkitkan di hari kebangkitan dengan keadaan sedang berbuat maksiat.

"Setiap manusia dibangkitkan sesuai dengan keadaannya saat meninggal. Abid dibangkitkan dalam keadaan Abid, Kafir dibangkitkan dalam keadaan Kafir." HR.Muslim

Ya Allah, lindungilah kami di akhir kami.
Jika kami harus menghadapmu, panggillah kami dalam keadaan baik & Khusnul Khotimah. Jauhkanlah kami dari fitnah setan yang mengganggu saat sakaratul maut . . . Aamiin

Note: Artikel ini berasal dari berbagai sumber luar milik orang lain, dan maaf saya tak mencantumkan sumbernya dikarenakan telah lupa & tak tahu akan sumber tersebut.
Semoga pahala amal jariah selalu tercurah kepada pemilik asli yang sudah bersusah payah lagi ikhlas membuat artikel ini. Aamiin. 
Unknown

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah.

Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan
menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Wortel, telur, dan kopi" jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.

Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, "Apa arti semua ini, Ayah?" Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, perebusan, tetapi masing- masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak.

Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras.

Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut. "Kamu termasuk yang mana?," Tanya ayahnya. "Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel,
telur atau kopi?"

Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.

Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan menjadi keras dan kaku.

Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?

Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat. Jika kamu seperti bubuk kopi,
ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.Pelajaran dari Wortel, Telur, Kopi

Note: Artikel ini berasal dari berbagai sumber luar milik orang lain, dan maaf saya tak mencantumkan sumbernya dikarenakan telah lupa & tak tahu akan sumber tersebut.
Semoga pahala amal jariah selalu tercurah kepada pemilik asli yang sudah bersusah payah lagi ikhlas membuat artikel ini. Aamiin.