Lihat

Unknown


Suatu hari, di dalam sebuah kereta api terdapat seorang pemuda bersama ayahnya. Pemuda itu berusia kurang lebih 23 tahun, sudah cukup dewasa tentunya.

Di dalam kereta, pemuda itu memandang keluar jendela kereta. Lalu, diantara bisingnya suara kereta ia berkata pada Ayahnya.
"Ayah lihat, pohon-pohon itu sedang berlarian..."

Sepasang anak muda duduk berdekatan tertawa kecil melihat tingkah pemuda itu. Bagaimana tidak, untuk seukuran usianya, kelakuan pemuda itu tampak begitu kekanakan.

Unknown

Ini kisah tentang salah seorang mahasiswa yang sedang menyelesaikan kuliah semester akhir di sebuah Universitas Negeri. Sebut saja namanya Adam, dia mengambil jurusan disebuah fakultas yang cukup favorit, yaitu Fakultas Kedokteran. Menurut keyakinannya, fakultas inilah yang dapat membuat hidupnya lebih baik di masa mendatang. Bukan kehidupan yang hanya baik untuknya, tetapi juga untuk keluarganya yang telah berusaha susah payah mengumpulkan uang, agar ia dapat meneruskan dan lulus dari kuliahnya dengan baik.

Kakaknya perempuannya pun rela untuk tidak menikah tahun ini, karena harus menyisihkan sebagian gajinya untuk membiayai tugas akhir dan biaya-biaya laboratorium serta praktikum yang cukup tinggi untuk Adam.

Kini tiba saatnya Adam harus mengikuti ujian semester akhir, mata kuliah yang diberikan oleh dosennya cukup unik. Saat itu sang dosen ingin memberikan pertanyaan-pertanyaan ujian secara lisan, dengan alasan agar sang dosen bisa dekat dengan mahasiswa.

Satu per satu pertanyaan pun dia lontarkan, para mahasiswa berusaha menjawab pertanyaan itu semampu mungkin dalam kertas ujian mereka.

Unknown

Ibnu Hajar Al Asqalani, beliau adalah seorang anak yatim, Ayahnya meninggal pada saat beliau masih berumur 4 tahun dan ibunya meninggal ketika beliau masih balita. Di bawah asuhan kakak kandungnya, beliau tumbuh menjadi remaja yang rajin, pekerja keras dan sangat berhati-hati dalam menjalani kehidupannya serta memiliki kemandirian yang tinggi. Beliau dilahirkan pada tanggal 22 sya’ban tahun 773 Hijriyah di pinggiran sungai Nil di Mesir.

Nama asli beliau adalah Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Ahmad bin Hajar Al-Kannani Al-Qabilah yang berasal dari Al-Asqalan. Namun ia lebih masyhur dengan julukan Ibn Hajar Al Asqalani. Ibnu Hajar berarti anak batu sementara Asqalani adalah nisbat kepada ‘Asqalan’, sebuah kota yang masuk dalam wilayah Palestina, dekat Ghuzzah.

Suatu ketika, saat beliau masih belajar disebuah madrasah, ia terkenal sebagai murid yang rajin, namun ia juga dikenal sebagai murid yang bodoh, selalu tertinggal jauh dari teman-temannya. Bahkan sering lupa dengan pelajaran-pelajaran yang telah di ajarkan oleh gurunya di sekolah yang membuatnya patah semangat dan frustasi.

Unknown

Suatu hari seorang Raja mendapatkan hadiah 2 ekor anak rajawali. Raja senang sekali & selalu memamerkan anak rajawalinya.

Lalu dia berpikir, akan bagus sekali jika rajawali ini dilatih utk terbang tinggi. Tentu akan lebih menyenangkan lagi.

Ia memanggil pelatih burung yg tersohor di negerinya utk melatih 2 rajawali ini.

Stelah beberapa bulan, pelatih burung ini melapor kepada Raja. Seekor rajawali telah terbang tinggi & melayang² di angkasa. Namun seekornya lagi tidak beranjak dari pohonnya sejak hari pertama ia tiba.

Raja pun memanggil semua ahli hewan & para tabib sakti utk memeriksa rajawali kesayangannya ini. Namun tdk ada yg berhasil utk "menyembuhkan" & membuat rajawali ini terbang.

Berbagai usaha telah dilakukan namun rajawali ini tidak kunjung bergerak dari dahannya.

Kemudian Raja mendapat ide utk memanggil orang yg biasa "melihat" rajawali.

Kemudian ia bertemu dgn petani yg sangat mengenal akan sifat rajawali & Raja meminta bantuan petani itu.

Keesokan harinya ketika Raja mengunjungi rajawali ini, ia kaget melihat rajawali ini sudah terbang tinggi.

Dgn penuh penasaran Raja bertanya kpd petani, apa yg ia lakukan.

Petani menjawab,

"Saya hanya memotong cabang pohon yg selama ini dihinggapinya saja yaitu DAHAN yg membuatnya NYAMAN".

Kita sama dg rajawali tersebut, dilahirkan utk sukses, kita ditakdirkan utk terbang tinggi.

Namun, ada yg memegang erat yaitu ketakutan kita, kita tidak mau melepaskan ketakutan & tidak beranjak dari posisi.

Kadang kita terlalu memegang zona kenyamanan, hingga kita takut & tidak mau melepaskannya, : kita takut gagal, kita takut kecewa, kita takut capek, kita takut malu, dan takut seterusnya.

Satu-satunya cara untuk bisa membubung tinggi adalah. keluar dari zona nyaman...!

Tidak ada jalan pintas...

Hanya ada 2 pilihan: tetap bergantung di dahan selamanya atau membubung ke angkasa.

Note: Artikel ini berasal dari berbagai sumber luar milik orang lain, dan maaf saya tak mencantumkan sumbernya dikarenakan telah lupa & tak tahu akan sumber tersebut.
Semoga pahala amal jariah selalu tercurah kepada pemilik asli yang sudah bersusah payah lagi ikhlas membuat artikel ini. Aamiin.